SINGA JUGA BER-TUHAN

Kamis, 13 Mei 2010

Semua orang pasti mempunyai hobi apapun latar belakangnya. Tak terkecuali seorang pendeta.Disela-sela pelayanannya yang cukup melelahkan seorang pendeta di Afrika gemar sekali pergi berburu.
Suatu hari dia pergi berburu bersama beberapa orang jemaatnya ke tengah hutan. Hewan buruan favorit sang pendeta adalah babi hutan dan kijang. Setelah seharian dan semalam berburu sang pendeta berhasil membawa pulang beberapa hewan buruannya..

Pagi itu mereka dalam perjalalan pulang tiba-tiba mereka sadar bahwa mereka telah dikepung oleh segerombolan singa. Singa-singa ini rupanya tertarik dengan hewan-hewan buruan yang dibawa oleh pendeta dan rekan-rekannya. Sadar akan bahaya ini lalu pendeta memerintahkan untuk menghalau para singa ini pergi dengan rentetan tembakan. Sial hingga peluru terakhir dilontarkan gerombolan singa ini tetap mengepung mereka.

Akhirnya mereka memutuskan untuk lari menghindar dari singa-singa ini. Rupanya singa-singa ini agak kesal dengan para pemburu ini, sehingga mereka tidak peduli dengan hewan-hewan buruan yang ditinggalkan, tapi mengejar para pemburu itu. MNereka semua berlari berpencar ke segala arah. Setelah berlari terbirit-birit beberapa menit sang pendeta tiba di bibir jurang yang memakanya berhenti. Dia menoleh ke kiri dan kekanan. nampaknya percuma karena akan diterkam oleh singa-singa itu. Ada satu singa besar yang mengejar pendeta ini. Sebagai orang beriman sang pendeta akhirnya hanya pasrah pada Bapa di surga. Dia duduk berlutut dan berdoa dengan suara bergetar dan memohon keselamatan serta mukjizat dari Tuhan. Doa kali ini benar-benar dengan penuh perasaan dan air mata karena beberapa detik lagi tubuhnya akan dicabik-cabik oleh sang singa lapar ini.

Sang pendeta terus berdoa ….10 dt ……25 dt…..hingga satu menit….dan dalam hati berkata kok tubuhku belum dicabik oleh singa yang mengejarnya. Dengan penuh penasaran sang pendeta membuka matanya perlahan-lahan sekali….. .  Alangkah terkejutnya sang pendeta ketika melihat si singa besar sedang duduk dengan kepala menghadap tanah dan matanya tertutup seperti manusia berdoa. Lalu pendeta berkata,” hi, singa apakah kau juga tau berdoa..?”…apakah kau sudah bertobat. Dengan ringan sang singa menjawab.” oh kami para singa juga tau berterimakasih pada Tuhan, sebelum menyantap makanan yang diberikan kepada kami>”  Mendengar ini sang pendeta langsung pingsan terjerembab ketanah karena mengetahui makanan yang dimaksud si singa adalah dirinya.

tribute to GUS DUR.
.